Judul : In A blue Moon
Penulis : Ilana Tan
ISBN : 9786020314624
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah
Halaman : 320 Sinopsis Novel
“Apakah kau masih membenciku?”
“Aku heran kau merasa perlu bertanya.”
Lucas Ford pertama kali bertemu dengan Sophie Wilson di bulan Desember pada tahun terakhir SMA-nya. Gadis itu membencinya. Lucas kembali bertemu dengan Sophie di bulan Desember sepuluh tahun kemudian di kota New York. Gadis itu masih membencinya. Masalah utamanya bukan itu—oh, bukan!—melainkan kenyataan bahwa gadis yang membencinya itu kini ditetapkan sebagai tunangan Lucas oleh kakeknya yang suka ikut campur.
Lucas mendekati Sophie bukan karena perintah kakeknya. Ia mendekati Sophie karena ingin mengubah pendapat Sophie tentang dirinya. Juga karena ia ingin Sophie menyukainya sebesar ia menyukai gadis itu. Dan, kadang-kadang—ini sangat jarang terjadi, tentu saja—kakeknya bisa mengambil keputusan yang sangat tepat.
Review
Manis seperti coklat, itulah yang ada di pikiran saya selama dan sesudah saya membaca novel ini. Sering kali saya tersenyum-senyum selama membaca novel terbaru Ilana Tan ini. Sebelum membeli novel ini, saya sudah membaca review dari beberapa blog karena saya sangat penasaran bagaimana isi ceritanya. Karena ini Ilana Tan, lho! Salah satu penulis favorit saya, yang setiap karyanya selalu saya nantikan. Dan begitu tau, novelnya kali ini berbeda dengan novel sebelumnya Sunshine Becomes You yang berakhir dengan sad ending (kapan-kapan saya akan menuliskan reviewnya) saya jadi bertambah penasaran ingin membacanya.
Novel ini dapat saya selesaikan dalam waktu tiga jam lebih hehe. Kalau sedang membaca buku bagus, saya tidak bisa bertahan membaca setiap halamannya hingga selesai.
Tentang isinya, di sinopsis di bagian belakang bukunya juga sudah diceritakan sekilas. Tentang seorang Lucas Ford yang dipaksa bertunangan dengan Sophie Wilson, cucu teman kakeknya. Sophie Wilson adalah teman Lucas Ford di SMA dulu. Well, sebenarnya di awal cerita Sophie tidak menganggap Lucas menjadi temannya, namun seseorang yang dibencinya. Alasannya karena haha baca sendiri deh ya biar ngga spoiler. Namun dari awalnya benci, Sophie mulai menyukai Lucas meskipun Sophienya denial. Endingnya bahagia, silahkan baca sendiri.
Meskipun jalan ceritanya tidak rumit, ringan, sangat ringan malah, namun novel ini memiliki karakter-karakter yang kuat yang yeah, beberapa membuat alis saya terangkat kok seperti ini ya? Dimulai dari tokoh utama, Lucas Ford. Seorang chef terkenal, tampan, romantis, perhatian, setia, gentleman dan blablabla pokoknya idaman perempuan bangetlah, haha. Meskipun di dalam dunia nyata, jika seorang pria mengucapkan kata-kata manis seperti yang dikatakan oleh Lucas Ford ini menurut saya adalah seperti gombalan. Namun di dalam novel terasa sangat manis. Mungkin lebih karena reaksinya Sophie yang membuatnya menjadi manis, lucu, dan bikin saya senyum-senyum sendiri.
Kemudian karakter utama lainnya, Sophie Wilson. Seorang gadis biasa, pemilik toko kue, awalnya galak kepada Lucas, dan denial. Iya, denial. Dia tidak mau mengakui perasaannya pada Lucas. Karakter yang ini juga sangat kuat. Ilana Tan mampu menceritakan bagaimana Sophie yang awalnya benci pada Lucas, lama kelamaan berbalik menjadi menyukainya walaupun Sophie sendiri tidak menyadarinya.
Lalu ada karakternya kakeknya Lucas, yang sering bikin saya ketawa. Dialah yang ingin menjodohkan cucunya dengan Sophie Wilson. Dan ada karakter-karakter lainnya seperti Nic, sahabatnya Sophie, Miranda, Adrian, dan Tyler dan Spencer, kakak-kakaknya Sophie. Tentang kakak-kakaknya Sophie, digambarkan sebagai kakak-kakak yang overprotective kepada adiknya, apalagi menyangkut pacar adiknya. Namun, di dalam tindakannya sendiri, menurut saya kakak-kakaknya Sophie tidak segalak yang dideskripsikan oleh Ilana Tan.
Kelebihan dan Kekurangan Novel
Saya suka karakter-karakter dalam novel ini. Terutama Lucas Ford, hehe. Seperti di novel-novel sebelumnya, Ilana Tan juga menggambarkan seorang tokoh pria yang romantis di novelnya kali ini, yang bakal bikin semua cewek mikir cowok yang kayak gini ada yaa? Atau saya aja yang mikir gitu? Haha. Lalu, saya juga suka bagaimana Ilana Tan menyampaikan ceritanya. Kalau diibaratkan seperti kue biskuit yang baru keluar dari panggangan. Renyah dan tidak membosankan. (ah, saya selalu menggambarkan novel yang enak dibaca dengan kue). Saya udah cerita kan gimana novel ini sangat manis, jadi ibaratnya biskuit coklat yang manis.
Namun ada juga yang menurut saya kurang dalam penceritaannya. Misalnya saja, awalnya Lucas Ford menolak mentah-mentah tentang pertunangannya. Lalu malah berubah tiba-tiba jadi pria yang memuja Sophie Wilson. Meskipun tampaknya, well, saya hanya menebak sendiri sebenarnya ada cinta monyet di antara Sophie dan Lucas saat di SMA dulu.
Lalu, konfliknya yang berada pada bagian ke 3/4 dari novelnya, bukan di tengah-tengah. Dan penyelesaian konfliknya yang menurut saya agak terburu-buru diselesaikan.
Overall, terlepas dari segala kekurangan dari novel ini, saya tetap menyukai novel ini. Saya menberikan rating 4,5 dari lima bintang untuk novel ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar