Sabtu, 05 Desember 2015

[Review Novel] Pulang karya Tere Liye

Pulang adalah novel Teri Liye yang pertama saya baca, meskipun saya sering melihat di jajaran rak buku utama di toko buku gramedia banyak tertampang novel-novel Tere Liye yang berlabel best seller. Dan saat saya selesai membaca novel ini, saya mengerti kenapa karya Tere Liye bisa menduduki jajaran buku bestseller. Novelnya keren banget >.<

Awalnya, saya pikir novel ini akan berkisah tentang seseorang perantau yang bernama Bujang yang tidak pulang-pulang. Dia menjadi anak durhaka dan kemudian tertimpa akibatnya. Seperti dongeng klasik malin kundang yang sering dijejeli kepada anak-anak agar tidak durhaka kepada orang tuanya. Apalagi settingnya sumatra, dan ada nama Bujangnya. Saya sudah curiga novel ini juga mengangkat tentang Sumatra Barat. Bujang adalah panggilan untuk anak laki-laki yang masih muda, namun sampai tua biasanya juga akan dipanggil Ujang atau Bujang. Lalu juga ada kisah tentang merantau--yang saya tangkap dari sinopsis di belakang buku--lengkap sudah asumsi saya bahwa ini settingnya di sumatra barat. Saya sengaja tidak membaca review dimana-mana agar nggak bias, tidak terpengaruh dari orang lain, hehe.

Betul saja kecurigaan saya. Latar belakang Bujang, si karakter utama, berasal dari Talang. Talang adalah salah satu daerah di Solok. Yang mana saya tahu di Solok banyak sawah tadah hujan makanya ada lagu "bareh solok lamak rasonyo".

Tapi kecurigaan saya hanya berakhir disitu saja. Pada halaman-halaman selanjutnya saya menemukan bahwa novel ini bukan hanya menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang merantau dan tinggal jauh dari orang tuanya. Tapi lebih dari itu. Novel ini menceritakan tentang shadow economy, dunia hitam dimana karakter Bujang masuk dan menjadi pelaku utamanya. Seperti menonton film action, saat Bujang menghadapi musuhnya saya ikut menahan napas, saat mereka menang di pertempuran saya ikut senang.Tere Liye mampu mendeskripsikan dengan baik sehingga kita bisa seperti menonton film saat membaca bukunya. Riset yang dilakukan oleh penulis juga semakin memperkaya novel ini sehingga menjadi semakin menarik untuk dibaca karena terasa nyata. Saya juga suka dengan ending dari novel ini yang tidak maksa. Tapi saya penasaran dengan kisah cintanya Bujang yang tidak disinggung di dalam novel ini walaupun dia sudah berumur 35 tahun di akhir cerita. Atau hanya saya yang tidak ngeh karena penulis menceritakannya secara tersirat?

Pulang mengandung banyak pesan moral yang tersirat dan tidak seperti menggurui. Ada nuansa islaminya, meskipun dalam novel ini karakter utamanya tidak menunjukkan diri sebagai orang yang alim. Novel ini bukan menceritakan tentang bakti kita kepada orang tua. Tapi lebih daripada itu. Tentang hubungan manusia dengan penciptanya. Sejauh apapun kita melangkah, kita tetap akan kembali kepada-Nya. Kita tidak bisa mengingkari. Itulah defenisi pulang yang saya dapatkan dari novel ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Awal yang Baru

source: pinterest.com Dari luar jendela, kudengar rintik hujan mengetuk-ngetuk bumi. Kubuka pintu kamar dan berjalan menuju balkon. Ku...